Omzet bisnis TI berbasis Java di India US$37,3 miliar

JAKARTA - Omzet bisnis teknologi informasi (TI) India dari pengembangkan open source (sumber terbuka) Java mencapai rata-rata US$37,3 miliar per tahun. India berhasil meningkatkan pendapatan negaranya dengan menyumbang tenaga pengembang aplikasi berbasis open source,Java,untuk mendorong pendapatan di dalam negeri dan pasar global.

Rajanish Dass, Pakar Telematika dari Indian Institute of Management, mengatakan lebih dari 50% tenaga kerja di bidang TI menguasai dan dapat mengembangkan aplikasi berbasis Java. Mereka juga memperoleh kesempatan menjualnya.

“Pendapatan sektor TI di India dari penggunaan aplikasi Java rata-rata mencapai US$37,3 miliar per tahun, belum dari aplikasi lainnya. Masyarakat semakin mudah menerima sistem operasi berbasis open source sehingga pasar terus membesar", ujarnya dalam Global Conference Open Source (GCOS) pekan lalu.

Java merupakan salah satu dari sekian aplikasi open source di India dan menjadi yang paling berkembang. Bahasa pemrograman ini pertama kali diperkenalkan oleh Sun Microsystem pada 1995.

Sekarang sebanyak 300.000 dari 4,5 juta pengembang aplikasi Java di dunia berasal dari India. Pasar server berbasis Java pun di negara ini mencapai US$0,25 miliar dari total di dunia sekitar US$3,72 miliar.

Rajanish menambahkan perkembangan tersebut bergerak ke arah kerjasama dengan operator telekomunikasi khususnya dalam pengembangan produk aplikasi bagi para pengguna ponsel, khususnya games dan musik.

“Market size dari layanan ini baru mencapai US$100 juta pada 2006, kami prediksi naik hingga US$340 juta pada 2010. Dengan 80 juta handset yang beredar, sebanyak 20% dari pendapatan industri musik berasal dari mobile music", ujarnya.

Menurut dia, kemajuan penggunaan aplikasi ini tidak hanya bermanfaat bagi para pelaku industri dan masyarakat, namun juga pemasukkan signifikan bagi pemerintah. Pada 2006, India memperoleh pendapatan hingga US$5,5 miliar dari pajak sektor yang berhubungan langsung dengan aplikasi Java.

Belanja masyarakat dan negara juga lebih murah karena aplikasi ini dikembangkan sendiri dan bebas biaya lisensi.

Di Indonesia aplikasi open source berbasis Java yang dikembangkan oleh sumber daya lokal masih dalam tahap awal, dengan jumlah pengembang profesional masih terbatas. Namun, Sun Microsystem terus mengedukasi masyarakat, salah satunya melalui dunia pendidikan.

Sun Microsystems Indonesia dan Meruvian bulan lalu meluncurkan pusat inkubator Sun-Meruvian Technopreneurship Center (SMTC) untuk mengembangkan keahlian tambahan terhadap mahasiswa untuk memulai program kewirausahaan di bidang teknologi informasi.

SMTC bertujuan mempersiapkan mahasiswa untuk lebih mengenal industri informasi dan teknologi dengan konsep inkubasi yang tepat dan memperkecil gap antara dunia industri dan pendidikan agar dapat saling memberikan manfaat.

“Hingga akhir tahun ini pusat inkubator SMTC diharapkan memiliki kerja sama dengan empat institusi industri dan internship program dengan enam institusi edukasi", ujar Wibisono Gumulya, Presiden Direktur PT Sun Microsystems Indonesia.
Super SEO Modification Omzet bisnis TI berbasis Java di India US$37,3 miliar By Online Internet Website Published: 2009-11-07T23:30:00+07:00 Omzet bisnis TI berbasis Java di India US$37,3 miliar 5 99998 reviews
Silahkan Berkomentar Lewat Akun Facebook Anda Dibawah Ini, Agar Berfungsi atau anda ingin menyimpan halaman ini Terlebih dahulu anda tekan CTRL+D

0 komentar:

Post a Comment